Minggu, 08 Januari 2012

Taring Baru Buat Hamzah


Sekitar tahun 2005, ketika Anif (Anak pertamaku) berusia 1 tahun 7 bulan, Anif pernah mengalami apa yang saat ini Hamzah (Anak ke-4ku) alami, yaitu merengeeeek terus tanpa henti, mintanya neneeeen mulu & ga mau makan sama sekali. Saat Anif seperti itu, aduanku lari ke mamah di Jakarta. Kata mamah, Anif ga nafsu makan karna nenen, coba nenennya disetop, nanti pasti mau makan. Namanya baru jadi umi, saat itu diriku manut saja… Aku yang saat itu juga sedang menyusui Ida (7 bulan), menyetop ASI-ku untuk Anif. Memang sih, setelah Anif kusapih, sedikit-demi sedikit ia mau makan.


Ternyata eh ternyata, rewel yang sekarang dialami Hamzah (1 tahun 5 bulan) adalah karena Hamzah mau tumbuh 2 gigi taringnya yang atas. Selama 2 minggu Hamzah dalam keadaaan merengeeeeeeeek mulu, mintanya neneeeeeeeen mulu, makan ga mau. Sedih, letih, karna aku juga sedang menyusui Husain (4 bulan)--harus pandai-pandai membagi.  2 minggu bukan waktu yang sebentar menyaksikan anak dalam keadaan seperti itu tanpa ceria sedikit pun. Gonta-ganti menu makanan, mainan baru, jalan-jalan, semua ga bisa mengurangi rewelnya Hamzah.


Sikat gigi jari

Banyak yang bilang aku harus menyapih Hamzah. Kata mereka, itu demi kebaikan Hamzah, aku, juga demi Husain. Tapi tekadku sudah kuat untuk mencukupkan hak Hamzah menyusu selama 2 tahun. Hamzah minta nenen mulu, ya aku turuti saja kemauannya. Jadi selama 2 minggu itu, Hamzah ga kena nasi/makanan apapun, hanya ASI. Aku berusaha berempati, kalau gigi kita sakit aja makanan seenak apapun jadi 'lewat'. Alhamdulillah BB Hamzah saat itu 10,6 Kg-- masih di atas standar untuk anak usia 1 tahun (9,9 Kg). Oya, kalo badannya panas, Hamzah kuminumi SANMOL (mudah-mudahan bisa mengurangi rasa nyeri-nya).


Kesabaran yang berbuah manis. Masa-masa letihpun terlewati. Setelah gigi taring Hamzah sempurna bertengger dengan gagahnya, Hamzah pun kembali ceria, nafsu makannya tinggi, bahkan sekarang ia jadi lebih pintar. Makannya jadi lahap, bangun tidur ga pernah nangis-malah ceria, uda bisa bilang "an" (mungkin maksudnya "kamar mANdi") kalo mau pipis ke kamar mandi, juga bisa bilang "e" atau "da" (maksudnya "kuda" karena pispotnya seperti kuda-kudaan) kalo Hamzah mau BAB di pispot.


*Di foto ada tulisan yang punya foto hehe*. Ini pispot memang bukan punya Hamzah. Punya Hamzah di rumah warnanya biru dan lungsuran dari mbak pertamanya sejak tahun 2004.

Tak ada yang bisa disalahkan atas kekeliruanku menyapih Anif terlalu cepat. Walau menyesal, masa lalu tak bisa kuubah. Pengalaman adalah guru terbaik. Mudah-mudahan ini menjadi ibroh bagi para umi/para calon umi di mana saja.

Oya, ada satu hadits yang mungkin sempat terlupakan; Dari Abu Hurairah sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tiga macam doa yang pasti terkabulkan; doa orang tua untuk anaknya, doa orang musafir dan doa orang yang teraniaya". (Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, Al-Albani).

Yuk, kita doakan anak-anak kita dengan sebaik-baik doa… Dan aku berdoa semoga Allohu Mujiibud du’aa mengabulkan doa kita semua, Aamiin…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar